Refleksi: “Allah Peduli”

0
5306

Hidup kadang terasa berat untuk dijalani. Bahkan sulit untuk diteruskan. Seringkali masalah datang setiap hari dalam kehidupan kita. Sehingga membuat kita sulit menjalaninya dengan baik.  Kita kadang bertanya dalam hati mengapa saya hidup seperti ini? Mengapa saya harus menjalani kehidupan yang sulit ini? Bahkan kita bertanya kepada Tuhan tentang semua masalah yang sedang kita jalani ini. Mungkin kita bertanya apa salah saya sehingga harus mendapat kehidupan yang penuh dengan masalah? Padahal saya hidup dengan baik.

Saya sering berpikir demikian dan bahkan putus asa menjalani kehidupan ini. Namun, saya mencoba berefleksi tentang semuanya ini. Ternyata, saya mendapat jawaban bahwa Allah Sang Pencipta tidak membiarkan kita berjalan sendiri dan hilang dari pada-Nya. Saya diteguhkan dengan perkataan Yesus yang mengatakan bahwa Bapamu yang di Sorga tidak menghendaki seorang dari anak-anak ini hilang (Mat.18:14).

Kepedulian-Nya ini ditunjukkan lewat Putera-Nya Yesus Kristus. Dia mengirim Putera-Nya untuk menuntun dan membimbing kita supaya tidak terlepas dari-Nya. Mungkin kita masih bertanya, kalau Allah peduli kepada kita mengapa Dia tidak memberikan kesenangan dalam hidup kita? Mengapa tetap ada masalah dalam hidup?

Kita pernah mendengar kisah nabi Ayub yang mendapat musibah yang sangat sadis dalam hidupnya. Padahal Ayub adalah seorang yang saleh, berbakti kepada Tuhan bahkan mengikuti dan melaksanakan semua perintah Tuhan dengan baik. Tapi kenapa ia mendapat musibah yang begitu dahsyat bahkan anak-anaknya meninggal. Dari kisah ini saya berefleksi bahwa masalah yang diberikan Tuhan bukanlah tanpa arti dan makna. Allah memberikan masalah dalam hidup bukan karena hukuman bagi kesalahan-kesalahan kita atau kita pantas mendapatkannya.

Namun, masalah diberikan untuk menguji kekuatan kita dalam menjalani hidup kita. Seperti Ayub yang saleh. Allah memberikan masalah dalam hidupnya bukan karena Allah ingin menghukumnya. Tetapi karena Allah ingin melihat apakah dia kuat dan tetap berpegang pada Allah, walaupun mendapat musibah sebesar itu.

Begitu juga dengan hidup kita. Allah tidak sedang menghukum kita namun, Ia memberikan kekuatan kepada kita untuk mampu menjalani hari-hari esok dengan lebih kuat dan tetap berpegang pada-Nya. Seperti atlet angkat besi. Ia tidak akan berlatih mengangkat besi hanya 10 kg untuk bisa mengambil besi yang beratnya 100 kg. Itu sungguh mustahil. Tetapi ia akan berlatih mengangkat besi 100 kg. Begitu juga dengan masalah yang ada dalam hidup kita. Allah memberikan masalah itu supaya menguatkan kita baik hari ini maupun hari esok. Itu semua karena Allah peduli.

(Fr. Amandus Malirafin)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini