Refleksi: “Ad Maiora Natus Sum”

0
22326

“Ke hal-hal besar Aku dilahirkan” adalah ungkapan dari St. Aloysius Gonzaga. Kalimat ini, jika didengar sepintas dan dilihat serta dibaca dengan sebelah mata, seperti mengandung hal negatif yaitu kesombongan pribadi.

Namun, jika dilihat dengan kacamata yang lebih luas, maka dalam kalimat ini terkandung sebuah motivasi luar biasa untuk hidup demi meraih mimpi-mimpi yang baik.

Di zaman now ini, terkadang saya merasa pesimistis dalam menjalani kehidupan. Kadang saya tidak percaya dengan kemampuan yang saya miliki.

Nah, inilah yang membuat saya takut untuk menciptakan suatu perubahan dalam diri. Tetapi saya menyadari dengan sungguh, bahwa dalam hidup ini, Allah telah memberikan saya potensi untuk melakukan sesuatu yang hebat.

Persoalannya, apakah ada motivasi dan kemauan untuk merealisasikan potensi itu? Apabila saya percaya pada diri saya sendiri dan menjadi diri saya sendiri, maka saya pasti dapat mengerti rahasia untuk mencapai sesuatu hal yang hebat. Itulah yang sekarang tersimpan dalam hati dan pikiran saya.

Rasa sakit yang saya rasakan dalam hidup bukanlah melemahkan fisik dan disposisi batin saya, melainkan mendorong dan memberikan kekuatan bagi saya untuk dapat melewati persoalan dalam hidup.

Saya tidak bisa berdiam diri. Saya harus bertindak! Sebab kesalahan terbesar saya adalah tidak melakukan suatu tindakan apapun.

Kehidupan panggilan sebagai calon imam diosesan di Seminari Hati Kudus Pineleng-Manado mendorong saya untuk berusaha melakukan sesuatu yang hebat. Sesuatu yang hebat adalah sesuatu yang dapat membanggakan Tuhan, diri saya, dan orang lain.

Bagi saya, kehebatan itu bersumber dari kerja keras, kesabaran, totalitas, kegigihan dan fokus dalam menjalankan tugas yang diberikan. Semua hal itu telah ditunjukkan melalui kemampuan saya dalam menjalankan tugas yang diberikan, misalnya: bekerja, belajar dan berdoa.

Selain itu, saya ingin untuk lebih mengoptimalkan talenta saya dalam bernyanyi. Kegiatan-kegiatan ini mengajarkan saya untuk selalu memberikan yang terbaik.

Namun, sebagai manusia lemah seringkali saya juga lalai dalam menjalankan tugas. Seringkali saya takut untuk mengambil resiko dari keputusan yang diambil. Apakah saya sekarang dapat melakukan perubahan untuk sesuatu hal yang hebat?

Pertanyaan reflektif itu mengantarkan saya pada suatu keyakinan, pengharapan, dan iman. Inilah suatu daya kemauan dan kekuatan dari Allah yang mengokohkan diri saya untuk melakukan hal-hal hebat kapan dan dimana saja saya berada.

Inilah yang dapat mengantar saya meraih kemenangan dalam hidup. Karena, sekarang saya yakin bahwa, sama seperti St Aloysius Gonzaga, saya juga dilahirkan untuk hal-hal besar.

(Fr. Laurenius Renwarin)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini