Pw S. Marta, Maria dan Lazarus (P).
1Yoh. 4:7-16; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7, 8-9,10-11; Yoh. 11:19-27 atau Luk. 10:38-42
Kehadiran Yesus secara nyata adalah hal yang sangat luar biasa dan tak terbantahkan. Secara historis, Dia bersama-sama dengan manusia. Dia adalah Yang Ilahi, yang menjadi manusia dan tinggal di antara manusia. Kehadiran Yesus di dunia merupakan bentuk kasih Allah kepada manusia.
Penulis surat Yohanes menunjukkan betapa Allah mengasihi manusia. “Dalam hal ini kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai perdamaian bagi dosa-dosa kita” (1Yoh. 9). Allah selalu memberikan perhatian-Nya. Marta, Maria dan Lazarus mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Yesus. Lebih dari itu, Marta dan Maria mendapat pengajaran langsung dariNya. Hal lain juga bahwa kehadiran Yesus membawa keselamatan. Sama seperti yang terjadi kepada Lazarus. Yesus membangkitkannya dari kematian. Yesus menyelamatkannya. Tiga tokoh ini merasakan kasih Allah secara nyata melalui Yesus Kristus.
Allah menjadikan kita ciptaan yang sangat istimewa. Kesadaran tentang hal itu haruslah ada dalam diri setiap pribadi. Kesadaran bahwa Allah mengasihi manusia melalui Kristus mendorong kita untuk terus mengusahakan hal-hal baik dalam keluarga, masyarakat atau pun komunitas. Usaha-usaha itu seperti, menciptakan persekutuan, saling menolong, saling menghargai, tidak mementingkan diri sendiri, dsb. Usaha-usaha ini selain bermanfaat bagi kehidupan kita, juga mengantar kita pada kedekatan dengan Allah. Dengan demikian, kita semakin menyadari bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi kita.
(Fr. Jefry Lumentut)
“Allah adalah kasih dan barang siapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1Yoh. 4:16b).
Marilah berdoa:
Ya Allah Bapa, buatlah kami sadar bahwa Engkau sungguh mengasihi kami melalui Yesus Putra-Mu, sehingga kami mampu saling mengasihi satu sama lain. Amin