Menilai tanda merupakan salah satu keutamaan dan kedewasaan seseorang. bila kita mampu memaknai tanda-tanda zaman maka kita akan menjadi pribadi yang sungguh siap menghadapi perubahan. Hanya orang yang siap menghadapi perubahan, siap untuk maju secara rohani. Mereka tidak akan menjadi gentar karena berbagai halangan dan kesulitan.
Melihat tema refleksi ini maka dengan demikian kita semua sudah tahu bahwa iman merupakan salah satu karunia khusus yang berikan Tuhan kepada kita manusia dan juga mengakui Kristus sebagai Tuhan, maka kita juga mengakui Allah Bapa yang mengutus Anak Allah serta Allah Roh Kudus yang terus bekerja di dalam diri kita manusia untuk menyadarkan akan dosa, menuntun kita manusia menerima Kristus, menghibur dan membimbing umat Tuhan. Itulah iman sejati yang menjadi pondasi yang mempersatukan seluruh Gereja Tuhan. Dan itu bukanlah iman yang buta, asal percaya tanpa pengenalan kepada Kristus. Dan melalui iman juga seseorang akan memperoleh kebahagiaan. Itulah sebabnya mengapa iman kita harus diperjuangkan, mengapa? Karena walaupun memiliki “Amin” yang sama tetapi iman kita tetap berbeda dari yang lain, karena kita satu dengan Tuhan dan memiliki kayakinan akan iman kita kepada-Nya, dan menerima satu-satunya pembaptisan dari-Nya.
Seperti fenomena zaman sekarang ini, di mana banyak orang yang beranggapan bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan usaha maupun perbuatan baik. Di dalam dunia pelayanan saya sering menjumpai orang yang melakukan perbuatan baik agar dapat mendatkan balasan dari perbuatan baik tersebut. Hal ini merupakan sebuah peryataan iman di hadapan publik dan juga merupakan lambang dipersatukannya seseorang ke dalam tubuh Kristus. Karena pengakuan iman akan Yesus Kristus sebagai Tuhan inilah yang mempersatukan gereja Tuhan.
Secara pribdi saya pun merasa sangat bersykur karena dapat beriman kepada Yesus Kristus. Walaupun belum seutuhnya sempurna. Di mana hal ini sering terjadi dalam kehidupan pribadi keseharian yang saya alami di mana saya belum bisa menjalankan kehidupan yang sering diperlihatkan Yesus sendiri. Karena hal itu saya seringkali tidak setia menjalani dan taat menjalnkan sesautu seperti yang Yesus Selalu lakukan.
Walaupun sering tidak sejalan dengan apa yang di perbuat oleh Yesus sendiri, namun saya percaya bahwa saya bisa melakukan seperti yang dilakukan oleh Yesus. Karena saya tahu siapa yang saya imani dan percaya akan kehendak-Nya, karena dengan percaya kepada-Nya semua bisa terjadi atas kehendak-Nya.
(Fr. Penus Letsoin)