Refleksi: “Rendah Hati”

0
2464

Rendah hati merupakan sikap yang penting bagi manusia untuk bisa diterima dengan baik oleh orang-orang di sekitarnya, sedangkan kesombongan merupakan sikap yang membuat seseorang menjadi tidak disukai oleh orang lain, karena menganggap dirinya lebih dari orang-orang yang berada di sekitarnya.

Ada sebuah cerita tentang seekor kura-kura yang pergi berjalan dan berjumpa dengan dua ekor burung yang sedang terbang sambil membawa sebuah ranting. Melihat hal tersebut, kura-kura tidak mau kalah dan ingin terbang bersama dengan burung tersebut, karena itu kura-kura menggigit ranting yang dibawah= burung tersebut dan akhirnya kura-kura bisa terbang bersama burung itu. Ketika dalam keadaan terbang kura-kura merasa sombong, dan berusaha merendahkan binatang yang di bawahnya, yaitu dengan berteriak, tetapi kesombongan itu membawa dia pada sebuah kesalahan, karena dengan berteriak dia melepaskan gigitannya dari ranting tersebut dan membuat dia jatuh.

Dalam Luk. 14:1,7-11 Yesus yang berjumpa banyak orang yang berusaha menduduki tempat terhormat. Melihat hal itu Yesus pun memberikan sebuah perumpamaan kepada mereka tentang “Tempat yang paling utama dan yang paling rendah”. Dalam perumpamaan itu Yesus mengajarkan kepada kita untuk tetap bersikap rendah hati, dan menjauhi kesombongan atau menganggap diri paling hebat dibandingkan dengan orang lain. Hal ini juga menunjukkan bagaimana Yesus mau mengajarkan kepada para pemimpin yaitu sikap melayani menjadi penting dibandingkan dengan dilayani.

Dilukiskan bahwa akibat dari kesombongan yakni mendapat malu karena dengan kesombongannya itu ia menunjukkan keterbatasannya pada orang lain. Seperti yang dikatakan Yesus sendiri “sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri ia akan ditinggikan”. Perkataan Yesus ini juga menunjukkan kerendahan hati Yesus yang rela menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Kisah ini pun menjadi jelas bahwa kita semua diajak untuk tidak menyombongkan diri atau menganggap diri lebih dari orang lain, tetapi menjadi orang-orang yang dengan kerendahan hati berusaha untuk tampil dengan segala kemampuan dan kekurangan kita, agar kita bisa memiliki tempat yang lebih terhormat baik di dunia ini maupun dalam kehidupan kekal. Selain itu, kita juga dituntut seperti Yesus yang dengan rendah hati mau menjadi pelayan bagi sesama.

(Fr. Panji Dianomo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini