Refleksi: Wajah Gereja yang Misioner

0
1395

“Kegiatan misioner, tugas Gereja yang paling agung dan suci” (AG 29). Kegiatan ini bertujuan “agar umat manusia dalam mewujudkan satu umat Allah, bersatu padu untuk menjadi satu tubuh Kristus, serta dibangun menjadi satu tubuh Kristus, serta dibangun menjadi satu kenisah Roh Kudus” (AG). Ad Gentes 6 menyatakan bahwa: “Prakarsa-prakarsa khusus yang ditempuh oleh para pewarta Injil utusan Gereja dengan pergi ke seluruh dunia untuk menunaikan tugas menyiarkan Injil dan menanamkan Gereja di antara para bangsa atau golongan-golongan yang belum beriman akan Kristus, lazimnya disebut misi.

Misi ini dilaksanakan melalui kegiatan misioner, dan kebanyakan diselenggarakan di kawasan-kawasan tertentu yang diakui oleh Tahta Suci. Tujuan khas kegiatan misioner itu mewartakan Injil dan menanamkan Gereja di tengah bangsa-bangsa atau golongan-golongan, tempat Gereja belum berakar. Demikianlah dari benih sabda Allah tumbuhlah di mana-mana Gereja-gereja khusus pribumi yang cukup mantap, mempunyai daya kekuatan mereka sendiri serta dewasa, dilengkapi secukupnya dengan hirarki mereka sendiri dalam persatuan dengan umat beriman, pun dengan upaya-upaya yang sesuai dengan watak perangai mereka, untuk sepenuhnya menghayati hidup Kristiani, dan untuk menyumbangkan bagian mereka demi manfaat seluruh Gereja”…Dalam rangka upaya utama penanaman Gereja melalui pewartaan Injil inilah “Tuhan mengutus  para murid-Nya ke seluruh dunia supaya orang-orang lahir kembali berkat sabda Allah (lih. 1 Ptr 1:23) dan melalui Baptis digabungkan pada Gereja, yang sebagai Tubuh Sabda yang menjelma dikembangkan dan hidup dari sabda Allah dan roti Ekaristi” (lih. Kis 2:42).

Seperti yang sudah dikatakan bahwa misi memiliki tujuan yang khas yakni mewartakan Injil dan menanamkan Gereja di tengah bangsa-bangsa atau golongan-golongan, tempat Gereja belum berakar. Namun jika dilihat situasi sekarang ini, dunia sementara dilanda bencana. Sekarang dunia dihadapkan pada suatu masalah global yakni pandemi covid-19. Pandemi ini mendatangkan berbagai kecemasan dan ketakutan bagi manusia karena kehidupan manusia sebagai makhluk yang dapat mati. Manusia berjuang untuk mencari cara dalam menghadapi dan mengatasi pandemi covid-19. Manusia mulai berfikir untuk menyelamatkan dirinya, lingkungannya dan semua manusia yang lain. Cara untuk menyelamatkan diri dari pendemi ini ialah dengan gerakan 3M (Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) yang digalangkan bersama. Gerakan 3M ini tidak akan berhasil jika manusia tidak memiliki kesadaran untuk menurutinya. Setiap manusia berjuang untuk melindungi dirinya serentak juga melindungi orang lain dengan mematuhi protokol kesehatan.

Nah, bagaimana cara Gereja dalam mewujudkan Gereja yang misioner di situasi yang sekarang ini. Apakah Gereja hanya akan berdiam diri? Tentu saja tidak. Gereja tidak akan berdiam diri saja. Gereja akan terus berusaha untuk tetap mewartakan Injil. Cara Gereja yang bisa kita lihat yaitu, Gereja terlibat aktif dalam masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat di mana Gereja hadir sesuai dengan kemampuannya.  Namun cara yang paling nampak yaitu Gereja melakukan pelayanan dengan menyiarkan secara langsung pelayanan mereka melalui aplikasi-aplikasi yang ada di internet.

Gereja untuk sementara tidak melakukan sebuah pelayanan di sebuah gedung Gereja tetapi lebih ke dunia maya. Salah-satu contoh yang bisa kita lihat yakni Keuskupan Manado, di mana Uskup Manado menghimbau agar umat tetap menjaga iman, harapan dan cinta kasih. Mengembangkan kehidupan iman, sambil membangun ecclesia domestica (gereja rumah tangga), umat tetap beribadah di rumah sebagai satu keluarga serta mengikuti perayaan-perayaan yang disiarkan secara online atau live streaming oleh lembaga-lembaga yang dapat dipercaya. Dari sini kita bisa melihat, bagaimana cara Gereja untuk tetap mewartakan Injil. Gereja tidak akan pernah berdiam diri ketika melihat umatnya dalam kesusahan. Begitu banyak upaya-upaya yang dilakukan Gereja demi keselamatan umatnya.

(Fr. Brian Leonardus Salea)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini