Refleksi: “Panggilan Hidup Adalah Kodrat Manusia”

0
6325

Dalam hidup ini ada pengalaman suka dan duka yang dialami. Manusia hidup dengan tujuannya masing-masing. Bagi saya tujuan yang hendak dicapai kelak itulah panggilan hidup. Entah hidup menjadi seorang bapak keluarga, menjadi seorang imam, menjadi polisi, tentara, dokter dan sebagainya. Namun untuk menggapai sebuah tujuan bukanlah suatu perkara yang mudah. Menjadi seorang bapak keluarga memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah bagi keluarga dan sebagainya. Demikian juga menjadi seorang polisi tidaklah mudah. Sama halnya dengan profesi lainnya. Setelah kita mencapai tujuan tersebut, itu merupakan titik awal perjuangan.

Seperti halnya yang saya alami sekarang. Bagi saya panggilan untuk menjadi seorang imam mulai saya rasakan sewaktu duduk di bangku SMP kelas 2. Waktu itu saya merasa tujuan hidup saya masih belum terbayangkan sama sekali. Kelak saya mau jadi apa? Saya hanya memikirkan bahwa saya harus belajar. Ketika itu setelah naik kelas 3 SMP  saya mulai tertarik menjadi seorang imam. Niat itupun terealisasi dengan saya masuk seminari. Hal itu sudah saya mulai ketika masuk SMA yaitu di SMA  Seminari Kakaskasen. Keputusan itu menghantar saya saat ini tetap berkanjang sebagai calon imam diosesan.

Banyak pengalaman jatuh bangun yang saya alami ketika ingin menjawab panggilan hidup menjadi seorang imam. Walaupun saya belum sampai ke taraf yang lebih tinggi, tetapi saya merasa setiap manusia memiliki panggilan khusus dalam dirinya. Sebagai seorang beriman panggilan dimengerti sebagai sapaan dari Tuhan. Baik yang sudah memiliki profesi maupun yang belum. Ia tetap dalam tahap menuju panggilan tersebut.

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa itu adalah sebuah panggilan hidup? Bagi saya panggilan hidup manusia adalah “hal baik apa yang ia sumbangkan bagi kelangsungan hidup bersama”. Sehingga bagi saya, orang yang selalu membawa kejahatan adalah mereka yang tidak menjawab paggilan hidup dari Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk kebenaran dan kasih. Bukan sebaliknya yakni untuk ketamakan dan kejahatan. Semua manusia memiliki kodrat yaitu dipanggil oleh Tuhan untuk sebuah kebaikan. Namun banyak dari kita yang menolak panggilan hidup itu sehingga menjadi lawan dari kasih itu sendiri karena Allah adalah Kasih.

Akhir dari refleksi saya maka saya ingin mengatakan bahwa setelah sampai pada panggilan hidup maka itu bukanlah tujuan akhir melainkan awal baru bagi kita untuk berkarya.

(Fr. Oktovianus Siunta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini