Refleksi: “Apa lagi yang masih kurang?”

0
1898

“Apa lagi yang masih kurang?”

Sore itu…

 aku duduk sendiri merenungkan tentang makna hidupku,

sejenak muncul dalam benakku pertanyaan-pertanyaan ini:

Apa sebenarnya yang kucari saat ini?

Harta? Kekuasaan? Popularitas? Atau kesuksesan?

Bukankah semua itu telah kudapatkan?

Apa lagi yang masih kurang?

Lalu…

Dari kejauhan aku melihat

sekumpulan pria tertawa lepas dan kelihatan begitu bahagia

aku melangkahkan kakiku ke arah mereka

perlahan-lahan aku mendekati mereka

aku kenal salah satu dari mereka

Dialah Yesus…

Tanpa ragu dan malu aku berkata,

“Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat

untuk memperloleh hidup yang kekal?”

Dia tersenyum, lalu berkata,

“Anakku, mengapa engkau bertanya tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik…

Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah:

Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Lalu…

Dengan bangga aku berkata,

“Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?”

Dia tersenyum dan menepuk pundakku seraya berkata,

“Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.”

Mendengar itu…

Aku tunduk dan terdiam…

Aku memalingkan wajahku,

perlahan-lahan pergi meninggalkan mereka.

Aku malu dengan diriku ini,

Aku sangat sedih karena selama ini aku hanya hidup bagi diriku sendiri

Aku hanya mengasihi orang yang mengasihiku

Dan hanya menghormati orang yang menghormatiku.

Aku melakukan sesuatu sejauh itu berguna dan menguntungkan bagiku

Aku hanya sibuk dengan urusanku,

Aku sibuk dengan pekerjaanku,

Aku terlalu asyik dengan HP yang ada di genggamanku,

Aku tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekitarku,

Aku tidak peka dengan penderitaan sesamaku,

Aku tidak mau berkorban,

Mataku tertutup dan hatiku keras bagaikan batu.

Oh, Tuhan…tolonglah aku…

Ampunilah dosa-dosaku ini…

Kini aku sadar…

Hidup akan bermakna,

jika ada kasih dan pengorbanan.

Terima kasih, ya Yesus…

Sabda-Mu adalah pedoman hidupku,

Engkaulah andalanku.

(red./WS)

 

“Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” (Mat. 19:21)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini