“LIHAT, DENGAR DAN WARTAKANLAH”: Renungan, Jumat 26 Juli 2024

0
470

Pw S. Yoakim dan Anna SP Maria (p).

Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13-14,17; Mat. 13:16-17

 Melihat dan mendengar memainkan peran penting dalam kehidupan. Dengan melihat kita dapat menikmati begitu banyak keindahan dalam dunia, dan dengan mendengar kita dapat menikmati alunan suara dan bunyi yang ada. Keduanya memainkan peran penting dalam kehidupan, sangat berarti dan bermakna dalam menjalankan kehidupan.

Hari ini secara universal Gereja Katolik merayakan Pesta Santo Yoakim dan Anna, orang tua dari Bunda Maria. Yoakim dan Anna adalah sosok orang tua yang luar biasa karena mereka tidak hanya melihat, mendengar tetapi juga melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah. Atas ketaatan mereka, Sta. Anna yang dikatakan mandul pun dapat melahirkan Ibu Tuhan Yesus, yakni Bunda Maria.

Sabda Tuhan yang kita dengarkan pada hari ini mengisahkan tentang Tuhan Yesus yang mengajar banyak orang di tepi pantai. Ia menyinggung orang-orang yang mempunyai mata tetapi tidak melihat dengan benar dan mempunyai telinga tetapi tidak mendengarkan dengan baik. Tuhan Yesus menjelaskan kepada mereka dengan memberikan perumpamaan dan mengatakan kepada mereka : “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar”.

Perkataan ini mau menyadarkan para murid bahwa mereka perlu untuk bersyukur dan berbahagia karena dapat melihat dan mendengar sabda kehidupan yang terpancar dari pengalaman hidup bersama dengan Yesus. Kemampuan melihat dan mendengarkan dengan baik memampukan mereka menjadi pewarta sehingga dapat berbuah  dan menghasilkan panen yang berlimpah, karena warta keselamatan itu tersampaikan. Sebaliknya mereka yang tidak mampu melihat dan mendengar dengan baik, tidak menghasilkan apa-apa karena hidup dalam pengenalan yang dangkal akan Allah.

Apa yang dikatakan oleh Yesus hari ini bukan saja ditujukkan kepada para murid dan orang-orang yang berbondong-bondong mengerumuni Dia, tetapi juga kepada kita semua. Saat ini kita semua hanya melihat, mendengarkan sabda Tuhan  dan bersikap pasif, yakni tidak mau bahkan merasa takut dan tidak mampu mewartakan, menyuarakan dan menggemakan sabda Tuhan yang kita dengarkan. Bahkan lebih parahnya lagi kita seakan mengabaikannya. Perbuatan kita pun seringkali tidak sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Kita semua perlu untuk bersyukur karena diberikan tubuh jasmani yang lengkap dan baik sehingga kita dapat melihat dan mendengarkan berita keselamatan dari Allah. Maka belum ada kata terlambat untuk menyuarakan, menggemakan serta mewartakan apa yang kita terima sebab Tuhan Yesus akan menuntun dan memampukkan kita, seperti apa yang dikatakan dalam Mazmur 132 ayat 18: “Musuh-musuhnya akan Kukenakan dengan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersorak mahkotanya”.

(Fr. Wandilinus Gleko)

“Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” (Mat. 13:16)

Marilah berdoa:

Ya Tuhan, mampukanlah kami agar tidak hanya melihat dan mendengarkan, tetapi mewartakan karya keselamatan-Mu kepada siapa saja yang kami jumpai. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini