“TEGUH DALAM IMAN DAN KEBENARAN”: Renungan, Sabtu 1 Juni 2024

0
396

P.W. St. Yustinus

Yud. 17:20b-25: Mzm. 63:2,3-4,5-6; Mrk 11: 27-33; BcO 2Kor 12:14-13:14

Sungguh suatu kehormatan bagi seorang mahasiswa ketika ia mendapat kepercayaan menjadi asisten dosen. Menjadi asisten dosen berarti ia mendapat wewenang mengajar dari dosen yang bersangkutan sesuai mata kuliah yang diampu. Namun tidak jarang, mahasiswa sebagai asisten dosen mendapat serangan dari orang lain sehubungan dengan wewenangnya untuk mengajar.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan hal yang kurang lebih sama dengan apa yang dialami Yesus. Yesus dihadapkan oleh para pemuka agama dan ahli Taurat yang mempertanyakan kuasa-Nya. Mereka meminta Yesus menjelaskan asal-usul kuasa-Nya, apakah dari surga atau dari manusia. Yesus menjawab dengan bijaksana, yaitu dengan mengajukan pertanyaan mengenai pembaptisan Yohanes, apakah dari surga atau dari manusia. Pertanyaan Yesus ini membuat para pemimpin agama terjebak dalam dilema.

Santo Yustinus, yang kita peringati hari ini, adalah contoh yang hidup dari ketaatan dan keberanian dalam mempertahankan iman. Dia adalah seorang filsuf dan apologis Kristen yang gigih mempertahankan iman katolik di tengah tantangan keras yang dihadapinya dari pemikiran-pemikiran filsafat dan agama lain. Seperti Yesus dalam Injil hari ini, Yustinus tidak ragu untuk menegaskan kebenaran iman Kristen, meskipun nyawanya menjadi resiko dari perjuangannya.

Bagi kita panggilan untuk hidup dalam ketaatan dan kebijaksanaan dalam iman tidaklah mudah. Kita sering dihadapkan pada godaan untuk menyesuaikan diri dengan dunia. Kita mudah untuk jatuh pada keinginan untuk menghindari konflik demi popularitas atau kenaikan pangkat. Injil hari ini dan juga kesaksian Santo Yustinus mengingatkan kita akan pentingnya berdiri teguh dalam kebenaran, meskipun hal itu berarti kita akan mengorbankan keinginan yang sangat didambakan.

Sebagai umat Katolik, kita diajak untuk memperkokoh iman kita dengan pengetahuan akan Firman Allah dan ajaran Gereja. Marilah kita mengambil teladan dari Santo Yustinus Martir, agar kita juga berani menyatakan iman kita dalam setiap aspek kehidupan kita, meskipun dihadapkan pada tantangan dan pelbagai kesulitan.

(Fr.Eduard Rizky Mayokan)

“Baptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia” ( Mrk. 11:30).

Marilah berdoa:

Ya Tuhan, semoga iman kami tidak pernah goyah bila ada orang yang mau mencobai iman kami kepada-Mu. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini