PW St. Andreas Kim Taegon, Im & Paulus Chong Ha-sang, dkk Mrt Korea (M)
Ams. 21:1-6, 10-13; Mzm. 119:1,27-30,34,35,44; Luk. 8:19-21.
Dalam kehidupan, sering kita mendengar berita-berita hoax di berbagai media bukan saja di dunia maya tetapi juga di dunia nyata. Dan terkadang kita tidak menjadi pendengar yang bijaksana dalam menyaring berita-berita yang edukatif terpercaya dan mana berita yang hoax. Sehingga terkadang kita dapat jatuh dalam penilaian-penilaian yang keliru dan membagikan kepada orang lain hal-hal yang tidak benar.
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja katolik memperingati peringatan wajib St. Andreas Taegon imam & katekis Paulus Ha-sang dkk. Mereka adalah martir dari Korea yang dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Semasa hidup, mereka telah berusaha menjadi orang-orang yang setia kepada Allah dengan mendengarkan firman dan mewartakannya. Mereka mati demi imannya kepada Allah.
Bacaan-bacaan hari ini hendak mengajak kita bagaimana kita menjadi keluarga dari Yesus yaitu sebagai ibu dan saudara-saudaranya? Dalam bacaan Injil, Yesus berkata bahwa “ibu dan saudara-saudaraKu adalah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melakukannya”. Secara tidak langsung Yesus mau menunjukkan keistimewaan dan keteladanan Maria Ibu-Nya dalam mendengarkan sabda dan melakukannya, seperti kabar sukacita yang diterimanya dari malaikat Gabriel dimana Maria menerima semua itu dan ia melaksanakan dalam dirinya seturut kehendak Allah.
Untuk menjadi ibu dan saudara-saudara Yesus tentu tidaklah mudah. Terdapat berbagai tantangan yang harus dialami seperti penolakan dll, bahkan sampai pada level tertinggi yakni pengorbanan diri. Hal inilah yang dialami oleh para pengikut Kristus, di antaranya St. Andreas Kim Taegon, Paulus Chong Ha-sang dkk. Mereka mampu menjadi pendengar yang setia dan bijaksana, serta mampu mewartakan Kristus kepada dunia walaupun nyawa mereka sebagai taruhannya. Keteladanan iman dari mereka inilah yang dapat mengkategorikan mereka sebagai ibu dan saudara-saudara Yesus, karena mereka mampu mengikuti Kristus dengan segala konsekuensinya. Oleh karena itu untuk mau menjadi ibu dan saudara-saudara Yesus kita harus belajar untuk berani berkurban dengan menjadi pendengar yang bijaksana dan mampu melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini mampu mewartakan injil di tengah-tengah dunia. Dengan begitu kitapun akan disebut sebagai ibu dan saudara-saudari Yesus.
(Fr. Yohanes Berchmans Lury)
“Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan melakukannya” (Luk. 8:21).
Marilah berdoa:
Tuhan, mampukanlah kami agar dapat mendengarkan sabda-Mu dengan bijak dan mampu melakukannya dalam kehidupan kami. Amin