“Memusuhi Dosa & Percaya Kepada Allah” Renungan: Selasa, 5 April 2022

0
1486

Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U)

Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3, 16-18, 19-20; Yoh. 8:21-30.

Orang yang tidak percaya sangat sulit atau tidak mungkin dapat memahami perkataan atau pandangan orang lain yang kepada mereka dikatakan kebenaran. Itulah yang terjadi di antara orang Israel yang tidak percaya akan Allah. Bangsa Israel melakukan dosa dengan melawan perintah Allah. Hal itu disebabkan karena ketidakpercayaan mereka terhadap Allah melalui Nabi Musa untuk menyelamatkan mereka. Akibat dari dosa karena ketidaktaatan dan ketidakpercayaan umat Israel membuat bangsa itu binasa. Banyak dari mereka yang mati oleh ular-ular tembaga. Oleh karena itu, mereka mohon ampun dan bertobat. Jalan keluar dari dosa hanya satu yaitu bertobat dan berbalik dari dosa dan percaya kepada Allah.

Injil hari ini mengisahkan ketidakpercayaan orang Yahudi kepada Yesus. Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus mencari alasan untuk menjerat Yesus karena mengganggu kenyamanan mereka. Ketidakpercayaan orang-orang Yahudi itu dikarenakan mereka tidak menganggap Yesus sebagai Putra Allah yang diutus untuk menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, dalam dialog dengan mereka, Yesus menegaskan bahwa Ia akan pergi ke tempat yang tidak dapat dijangkau oleh orang-orang Farisi itu. Tempat yang dimaksudkan Yesus adalah tempat di mana Yesus bersama Allah.

Yesus yang adalah Putra Bapa telah bersabda tentang Allah Bapa yang mengutus-Nya, tetapi orang-orang Farisi tidak percaya. Akibat dari ketidakpercayaan itu mereka pun binasa karena dosa dan ketidakpercayaan mereka kepada Yesus yang diutus Allah untuk menyelamatkan dunia. Untuk itu, Yesus mengatakan bahwa orang-orang Yahudi percaya pada saat diri-Nya ditinggikan dan dimuliakan bersama Allah Bapa.

Dosa membuat kita ‘mati langkah’ jika kita tidak segera memohon pengampunan dan bertobat. Pertobatan ini disebut dengan mati dalam dosa. Ketika kita mati dalam dosa, maka kita akan hidup dalam keselamatan Tuhan. Dosa harus dilenyapkan supaya rahmat Tuhan melimpah atas kita. Allah Bapa mengetahui bahwa kita adalah manusia-manusia duniawi, tetapi tentu setiap orang beriman telah diperlengkapi dengan kekuatan untuk berpaling kepada Allah dan bertobat. Setiap persoalan yang diberikan Tuhan dilengkapi juga dengan solusi jika kita tetap setia dan percaya kepada-Nya. Tuhan tidak membiarkan kita sendirian, sebab Dia senantiasa berbuat apa yang berkenan bagi kita.

 (Fr. Natalio Kawarnidi)

“Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang. (Yoh. 8:21)”

Marilah berdoa:

Ya Allah, Semoga aku senantiasa menaati perintah-perintah-Mu supaya aku tidak jatuh dalam dosa dan semakin dekat dengan-Mu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini