Hari biasa (H)
Sir. 5:1-8; Mzm.1:1-2,3,4,6; Mrk. 9:41-50.
Zaman sekarang banyak orang mau menang sendiri dan berusaha menjatuhkan orang lain. Ini membuat mereka menjadi egois. Mereka lebih suka hidup senang di atas penderitaan orang lain. Sedangkan, hidup dalam kebaikan, mencari keselamatan, usaha menolong orang lain ditinggalkan dan mati. Sangat bertolak belakang dengan kehendak Tuhan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Injil hari ini menceritakan Sang Guru Agung, Yesus Kristus Putera Allah, yang mengajar kita untuk mengikuti dan melakukan kehendak dari Allah dalam hukum dan aturan-Nya. Berjalan sesuai kehendak Tuhan merupakan jalan keselamatan. Seperti yang Yesus tegaskan dalam injil: memotong tangan, memotong kaki, mencungkil mata, tentu tidak seperti yang kita harapkan.
Namun, tujuan Yesus mau mengantar kita untuk mengerti usaha dari Allah untuk menyelamatkan setiap orang. Maka “tangan yang harus dipotong” berarti sikap dan tindakan manusia, yang melakukan hal-hal yang melawan perintah Tuhan, seperti korupsi, mencuri, dll. Itu semua harus dibersihkan supaya manusia layak di hadapan Allah.
“Kaki dipotong” bila berjalan dan melangkah ke arah yang tidak benar, melawan perintah Tuhan dan berjalan dalam kegelapan. “Mencungkil mata” karena kita sering tergoda melihat hal-hal duniawi yang membawa kita melihat kebinasaan hidup yang gelap.
Maksud Yesus menjadi penting guna kita menjadi garam dan terang bagi diri kita dan bagi orang lain dalam kebenaran menuju kebahagiaan abadi. Kebahagiaan bisa didapat dalam ajaran Yesus yang menegaskan “kita harus digarami dengan api”. Artinya api yang membersihkan orang yang percaya atau mengeluarkan orang percaya dari percobaan, penghakiman Allah, untuk bersatu menjadi suatu persembahan yang berkenan pada Allah. Maka setiap kurban termasuk diri kita sendiri harus digarami dengan Firman Allah, oleh Roh Kudus, agar dapat berjalan dan melakukan kehendak Allah.
Tuhan memanggil kita untuk melakukan kehendak-Nya dalam kasih dan kebenaran serta menolong orang. Mewartakan Kerajaan Allah merupakan usaha agar kita tidak dicampakkan ke dalam api neraka yang tak pernah padam dan dimakan habis oleh ulat yang tak pernah mati.
Tentukan pilihan dan segeralah berubah. Kita mengambil keputusan untuk meninggalkan keraguan dan kebimbangan untuk berjalan dalam kebenaran dengan Allah. Bersihkanlah diri sendiri dan bantulah orang lain! Maka kita tidak akan kehilangan upah di dunia maupun di surga.
(Fr. Jefry Fenanlampir)
“Setiap orang akan digarami dengan api” (Mrk. 9:49).
Marilah berdoa:
Tuhan, tuntunlah kami selalu untuk melakukan setiap perintah-Mu. Amin.