“Apakah kita harus melihat dulu baru percaya?”: Renungan, Sabtu 16 April 2022

0
1895

VIGILI PASKAH (P).

BcE Bacaan 1: Kej. 1:1 – 2:2 (atau lebih singkat Kej. 1:1,26-31a); Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Bacaan 2: Kej. 22:1-18 (atau lebih singkat Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Bacaan 3: Kel. 14:15 – 15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18;  Bacaan 4: Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Bacaan 5: Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;  Bacaan 6: Bar. 3:9-15,32 – 4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Bacaan 7: Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4 Epistola: Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Bacaan Injil: Luk. 24:1-12. 

Sebagai manusia ada banyak pikiran yang ada dalam otak kita. Pikiran-pikiran ini seringkali menghantar kita pada sikap tidak percaya akan sesuatu yang di dengar saja. Sikap manusia yang tidak percaya akan hal-hal tertentu ditunjukkan juga dalam pribadi para rasul. Bahwa ada begitu banyak perkataan yang telah dikatakan oleh Yesus kepada mereka tetapi mereka tidak mengerti dan bahkan tidak percaya.

Dalam bacaan-bacaan kitab suci pada hari ini ditunjukkan bagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi. Paulus menegaskan kepada kita untuk percaya bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus telah dibaptis dalam kematian-Nya. Hal ini merupakan konsekuensi dari pembaptisan yang telah diterima dan menandakan bahwa diri manusia dipersatukan dengan Kristus. Oleh karena itu manusia lama kita telah diubah berkat pembatisan itu sendiri yang artinya kita menjadi manusia baru yang tidak dikuasi lagi oleh dosa. Sehingga untuk menjadi manusia baru yang bersatu dengan Kristus kita mesti percaya dan bertobat.

Pada bacaan Injil ditunjukkan peristiwa kebangkitan sebagai bentuk kepenuhan nubuat. Nubuat inilah yang digenapi oleh Yesus sendiri lewat sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Melalui para wanita nubuat tentang Kristus yang bangkit diwartakan kepada para murid. Inisiatif untuk mewartakan kebangkitan Kristus kepada para murid ditunjukkan para wanita karena mereka percaya. Mereka percaya akan apa yang mereka wartakan meskipun itu dianggap tidak masuk akal. Oleh karena itu para murid sendiri tidak langsung percaya apa yang disampaikan oleh para wanita itu. Sikap tidak percaya ditunjukkan oleh para murid  karena tidak melihat langsung bahwa Kristus benar sudah bangkit. Sikap tidak percaya melekat pada setiap pribadi manusia. Oleh karena itu kita mesti bangkit dari manusia lama yang tidak percaya menjadi manusia baru yang percaya bahwa kebangkitan Kristus adalah titik sentral iman kristiani.

Di malam paskah ini lewat lilin bernyala yang melambangkan terang Kristus yang mengartikan Yesus telah bangkit dan terang yang sudah datang di dunia kita mesti percaya. Meskipun dunia tidak percaya tetapi Yesus tetap datang dan kita yang percaya melihat terang itu penuh dengan makna. Sebab dalam terang ada keselamatan bagi kita semua. Marilah kita bersyukur dan percaya karena boleh mengambil bagian dalam rahmat penebusan Kristus yang telah bangkit.

(Fr. Adri Montolalu)

“ Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu” (Kol. 1:18).

Marilah Berdoa:

Tanamkanlah sikap percaya dalam diriku ya Tuhan. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini