Hari Biasa (H)
Yes.6:1-8; Mzm. 93:1ab.1c-2.5; Mat. 10:24-33
Dalam penglihatan Yesaya, Tuhan digambarkan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dengan para serafim yang berseru “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam.” Ini menggambarkan kemuliaan dan kekudusan Tuhan yang tak terbatas. Kita diingatkan akan kebesaran dan kesucian Tuhan yang melampaui pemahaman manusia. Ketika Yesaya melihat kemuliaan Tuhan, reaksinya adalah kesadaran mendalam akan ketidaklayakannya dan dosa-dosanya.
Allah adalah yang berkuasa dan kemuliaanNya melampaui apapun di dunia ini. Tetapi Allah yang berkuasa itu adalah Allah yang murah hati, pengasih dan Mahapengampun. Ia akan mengampuni semua kesalahan kita. Allah ingin kita hidup layak dan pantas di hadapanNya. Tetapi kita harus sadar diri bahwa kita tidak lebih besar dariNya.
Dalam Injil ditegaskan juga oleh Yesus siapa diri kita. Yesus menekankan bahwa seorang murid tidak lebih dari gurunya. Ini mengingatkan kita bahwa sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk meneladani hidup dan ajaranNya. Jika Yesus sendiri mengalami penolakan dan penganiayaan, kita juga harus siap menghadapi hal yang sama.
Perumpaan Yesus tentang murid yang tidak lebih dari guru mau menggambarkan juga bahwa kita harus mengikuti apa yang diajarkan dan dikehendakiNya. Jangan membanggakan diri, sebab apa yang kita dapat adalah pemberian Tuhan. Lebih dari pada itu Yesus menegaskan lagi janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Ketakutan kita seharusnya lebih tertuju kepada Tuhan yang memegang kekuasaan atas hidup dan mati kita, baik secara fisik maupun rohani. Yesus mengajak kita untuk tidak takut dalam menghadapi tantangan dan penganiayaan, untuk berani menyatakan kebenaran, dan untuk selalu ingat bahwa kita sangat berharga di mata Tuhan.
(Fr. Welem Landa)
“Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya” (Mat. 10:30)
Marilah berdoa:
Ya Allah, aku bersyukur kepadaMu atas segala berkat dan perlindunganMu. Kuatkanlah aku agar aku tetap teguh dalam iman. Amin.
