Hari Minggu Paskah V (P)
BcE. Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; 1Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8.
Saudara-saudari terkasih, saat ini status keagamaan seseorang sering menjadi sorotan. Muncul pertanyaan-pertanyaan kamu agama apa dan dia agama apa. Pertanyaan ini sering juga diikuti dengan kesimpulan. Kesimpulan bisa bernada negatif juga positif tentang diri kita atau orang lain. Misalnya kamu Kristen ya soalnya kamu sering ke Gereja atau dia Kristen KTP ya soalnya tidak pernah ke Gereja. Sadarkah kita bahwa sikap dan perbuatan kita juga sering menjadi sorotan karena identitas yang melekat dalam diri kita sebagai orang Kristen?
Dalam bacaan Injil hari ini, TuhanYesus bersabda : “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (Yoh. 15:4). Harus disadari bahwa Tuhan sudah lebih dulu berinisiatif untuk tinggal dalam diri kita. Tuhan Yesus memberi perumpamaan bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya. Inilah status kita sebagai orang kristen yakni Tuhan tinggal dalam diri kita dan kita di dalam Dia. Dialah pokok anggur dimana kita sebagai orang kristen melekat. Tanpa melekat pada pokok anggur kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Bagi kita orang Kristen yang mau berbuah lebat, kita harus selalu tinggal dan melekat pada Dia pokok anggur yang hidup. Melekat pada pokok anggur berarti kita menerima kehidupan yakni hidup didalam Yesus Kristus. Dalam bacaan kedua, Rasul Yohanes kembali menegaskan bahwa orang yang diam di dalam Allah adalah orang yang menuruti segala perintah-Nya (1Yoh. 3:24). PerintahNya adalah supaya kita saling mengasihi. Maka konsekwensi sebagai orang kristen adalah tinggal di dalam Yesus Kristus berarti juga melaksanakan perintah Tuhan. Dalam bacaan pertama, kita dapat belajar bagaimana Saulus yang sebelumnya memburu dan membunuh orang Kristen berjumpa dengan Tuhan Yesus dan bertobat menjadi orang percaya dan memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus (Kis. 9:27). Kita juga melihat sikap Barnabas yang dengan bangga memberi kesaksian pada para murid tentang Saulus yang sudah bertobat.
Saudara-saudari terkasih, sudah saatnya kita sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus untuk berefleksi. Apakah kita semakin melekat dengan Dia sebagai pokok anggur atau perlahan kita mulai menjauh dari Tuhan Yesus Kristus? Banggalah dengan status kita saat ini sebagai orang Kristen karena Tuhan sudah sudi tinggal dalam diri kita. Namun ingat dan sadari bahwa tidak cukup kita berbangga hanya dengan status. Untuk itu, tunjukkanlah diri kita karena ada Tuhan dalam diri kita dengan selalu melekat pada Tuhan dan melaksanakan perintahNya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian kita berbuah dan memuliakan Allah.
Fr. Damianus Daga
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (Yoh. 15:4).
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami selalu untuk mengamalkan perintah-Mu setiap hari. Amin