“PENGAMPUNAN”: Renungan, Senin 18 Maret 2023

0
633

Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).

Dan. 13:1-9. 15-17. 19-30. 33-62;atau Dan. 13:41c-62; Mzm. 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; Yoh. 8:1-11

Bacaan pertama hari mengisahkan tentang seorang gadis yang dituduh bersalah oleh dua orang tua. Gadis itu bernama Susana. Meskipun ia tidak bersalah, tetapi ia dituduh berbuat salah sehingga ia harus dihukum mati. Dalam keadaan tersebut ia lalu berseru kepada Allah dan Allah mendengarkan seruannya. Allah mengutus Daniel untuk membuktikan bahwa Susana tidak bersalah dan bahwa kedua orang tua tadilah yang memberikan kesaksian palsu bagi masyarakat. Sehingga kedua orang tua tersebut dihukum mati menggantikan Susana.

Injil hari ini juga menceritakan peristiwa yang sama dengan cerita dalam bacaan pertama tadi. Namun bacaan Injil melukiskan seorang gadis yang kedapatan berbuat zinah. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus dengan mengatakan bahwa ada seorang gadis kedapatan berbuat zinah dan menurut Hukum Taurat Musa ia harus dilempari dengan batu sampai mati. Yesus tidak serta-merta menjawab mereka. Ia malah membungkuk ke tanah dan menulis di tanah. Setelah itu Ia bangkit dan berkata : “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”. Namun tidak ada yang berani melakukannya. Mereka lalu pergi satu persatu, mulai dari yang paling tua.

Yesus diutus kedunia bukan untuk menghakimi orang-orang berdosa, tetapi untuk menyelamatkan mereka. Sehingga Ia tidak langsung mengambil keputusan dalam menghadapi segala cobaan dan tantangan dunia ini. Namun Ia masih mempertimbangkan dengan adil. Yang  tidak ingin bertobat, mereka akan dibinasakan, dan yang ingin bertobat, Yesus memberikan kesempatan kepada mereka. Misalnya, Ia memberi kesempatan kepada perempuan yang berbuat zinah tadi. Ia mengatakan : “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”. Dengan demikian, Yesus telah mengampuni dosa-dosanya.

Kitapun hendaknya bertindak demikian. Pada masa Prapaskah ini, kita diberi kesempatan untuk bertobat agar kita layak ambil bagian pada hari raya kebangkitanNya. Yesus ingin kita selamat sehingga Ia memberi kita kesempatan untuk membaharui diri. Membaharui diri dari keegoisan kita, kemunafikan kita dan selalu mengandalkan Dia dalam hidup kita setiap hari sebagai Sang Juru Selamat.

Fr. Avelindus Babaubun

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yoh. 8:7b).

Marilah berdoa:

Ya Tuhan Allah, semoga di masa prapaskah ini kami boleh membaharui diri, agar kami layak ambil bagian pada hari raya kebangkitan Putera-Mu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini