HM Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan (M)
BcE Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1–15:47
Hari ini kita merayakan Minggu Palma, Dominica Palmarum. Dalam bacaan Injil hari ini dikatakan bahwa ada orang yang “menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang”. Kalau Yesus datang dari Bukit Zaitun, sangatlah mungkin bahwa ranting-ranting itu adalah ranting-ranting zaitun. Itulah sebabnya, hari ini biasa juga disebut Dominica Florida, Minggu Bunga-bunga. Itulah sebabnya, di Negara-negara Eropa Utara yang tidak memiliki jenis tumbuhan palem, mereka menggunakan bunga “willow”.
Daun palma atau ranting zaitun sendiri kaya akan makna dalam budaya Timur Tengah, Yunani dan Romawi, serta dalam Kekristenan. Sebagai lambang damai, ranting zaitun biasanya dipakai untuk menampilkan dewi Eirene (Yun.) atau dewi Pax (Rom.), yaitu dewi Damai. Ranting zaitun biasanya dibawa oleh utusan kekaisaran romawi untuk mewartakan damai. Dalam budaya Yunani, Romawi, dan Timur Tengah, daun palma dan ranting zaitun adalah lambang kemenangan dan damai. Seorang pemenang – termasuk pemenang lomba Olimpiade- mendapatkan mahkota dari ranting zaitun. Dalam Kekristenan, misalnya dalam Why. 7:9, daun palma adalah daun yang dibawa oleh orang-orang yang telah melewati dan mengalahkan segala cobaan dan kesulitan hidup, serta tampil sebagai pemenang.
Dalam Kekristenan, ranting zaitun dan daun palma biasanya ditampilkan bersama dengan burung merpati. Burung merpati melambangkan Roh Kudus. Kadangkala burung merpati ditampilkan sedang membawa dengan paruhnya ranting zaitun atau daun palma. Inilah lambang Roh Kudus yang membawa damai.
Yesus sendiri adalah “Raja Damai” dan “damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya” (Yes. 9:5-6). Yesus yang adalah Raja Damai ditunjukkan pula dengan keledai yang ditunggangiNya. Za. 9:9-10 memaklumkan bahwa Mesias akan datang dengan menunggang keledai beban yang muda. Keledai adalah lambang damai. Seorang raja yang menunggang keledai berarti seorang raja yang memaklumkan damai.
Seperti para murid Yesus dan orang banyak berarak memasuki Yerusalem dengan penuh damai dan sukacita, kita pula mau berarak sambil berseru: “Hosanna!”, yang artinya “Selamatkanlah kami, ya Tuhan!”. Kita berseru memohon semoga Sang Raja Damai menyelamatkan kita dari dengki dan iri, curiga dan dendam. Kita mohon semoga damai dan sukacita merajai hati kita, masyarakat kita, dunia kita.
Pst. Ventje Runtulalo, Pr
“Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kebendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (Mrk. 14 :36).
Marilah berdoa :
Ya Tuhan Yesus, berikanlah kami damai-Mu dan anugerahkanlah kami pula kekuatan dan sukacita untuk membawa damai-Mu kepada sesama kami. Amin.