“SUDAHKAH MANUSIA SETIA?”: Renungan, Selasa 1 Agustus 2023

0
949

PW. Santo Alfonsus Maria de Liguori, UskPujG (P)

Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28; Mzm. 103:6-7, 8-9,10-11, 12-13; Mat. 13:36-43.

Manusia yang setia adalah manusia yang siap dibentuk dan menyatakan dirinya untuk karya yang besar. Sobat yang terkasih dalam Kristus Yesus, bacaan pertama menampilkan Musa berhadapan muka dengan Allah di atas puncak gunung Sinai. Pertemuan itu menandakan Allah yang selalu hadir bersama orang Israel. Orang Israel yang dipilih Allah tidak semuanya setia dan melakukan kehendak yang Allah harapkan. Musa sebagai perantara bangsa Israel dengan Allah, telah melihat dan mengalami kebaikan bahkan kejahatan yang terjadi dalam lingkungan. Hal itulah yang membuat Musa menahan diri dan berpuasa agar Allah menuliskan Loh batu sebagai dasar yang mengikat Allah dengan umat-Nya.

Sobat-Sobat yang terkasih. Bacaan Injil dalam Injil Matius menampilkan perumpamaan tantang Lalang dan ladang. Yesus berkata “orang yang menabur benih baik, ialah Anak Manusia. Ladang ialah dunia. Dab Lalang adalah iblis…” Sangat jelas bahwa ladang merupakan tempat kita dalam melakukan kegiatan atau karya yang kecil maupun yang besar, kebaikan maupun kejahatan, setia maupun mengecewakan. Orang yang melakukan setia akan menikmati kebahagiaan dan orang yang tak setia dan melakukan hal yang tak pantas akan menikmati penderitaan yang jauh dari kebahagiaan.

Sobat-Sobat yang terkasih dalam Kristus Tuhan. Kita semua memiliki kebebasan namun kita harus mengingat dan melaksanakan tugas kita sebagai orang yang diselamatkan untuk setia pada kehendak Yesus. Kita adalah Anak Manusia yang mengambil bagian secara penuh dalam citra-Nya yang mulia. Kendati dalam keseharian, kita mengalami banyak rintangan yang jauh dari kesetiaan penuh bagi lingkungan. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak setia dan masih dipenuhi dengan desakan lahiriah semata yang menuntun kita ke jalan yang salah. Tuhan selalu hadir dan menjadi arah dan tujuan hidup kita. Kendati kita tidak setia, namun Tuhan tetap setia dan tidak meninggalkan kita.

Sobat-sobat yang terkasih. Pada hari ini kita pun memperingati peringatan Santo Alfonsus Maria de Liguori uskup yang terkenal dengan penghormatannya yang setia kepada Bunda Maria. Ia orang yang setia dan selalu berusaha untuk setia dalam menghadapi tantangan dunia. Dari Santo Alfonsus, kita diharapkan untuk setia hidup lebih baik.

Bertolak dari bacaan-bacaan yang kita dengarkan dan kisah Santo Alfonus, marilah kita berjuang untuk setia. Tuhan maha setia yang memberikan ladang bagi kita untuk menabur dan menuai kebaikan yang akan berpuncak pada hidup yang kekal. Ingat kita tidak dibiarkan untuk menjadi Lalang yang merusak ladang tempat untuk hidup. Marilah kita berjuang untuk setia serta saling menuntun agar lebih banyak orang yang akan menikmati hasil sukacita surgawi.

  (Fr. Petrus Piterson Kussoy)

            “… Benih yang baik itu ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak kerjaan dan lalang itu anak-anak si jahat…” (Mat 13: 37-39)

Marilah Berdoa:

Tuhan, hadirlah dan bentuklah hatiku untuk setia dalam hidup ini hinggah akhir zaman. Amin.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini