Hari Biasa IV Prapaskah (U)
Yes. 49:8-15; Mzm. 145: 8-9, 13c-14,17-18; Yoh. 5:17-18
Barangkali pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, yang menggambarkan sifat dan karakter atau bentuk fisik yang diturunkan orang tua kepada anaknya tidak lagi asing di telinga kita. Hal demikian terjadi karena adanya hubungan darah atau apa yang kita sebut Gen.
Bacaan injil yang kita dengarkan pada hari ini hendak menekankan kuasa Yesus sebagai anak Allah, yang merepresentasikan kuasa Sang Bapa. Dalam perkataan-Nya, Ia menyatakan bahwa Ia tidak mengerjakan apa yang berasal dari diri-Nya sendiri melainkan apa yang dari Bapa. Hal demikian menyatakan bahwa terdapat kesatuan antara Yesus dan Bapa. Kesatuan yang menggambarkan kesamaan hakikat antara Allah dan Yesus. Hal demikian mengartikan bahwa segala hal yang diperbuat oleh Yesus didasarkan pada kuasa dari Allah Bapa sendiri. Sama halnya dengan seorang anak yang akan membawa sifat dan karakter dari orang tua melalui gen atau hubungan darah, Yesus juga pada dasarnya memiliki kuasa yang sama dengan Bapa. Namun kuasa tersebut bukan didapatkan karena adanya hubungan darah melainkan karena Yesus dan Bapa merupakan Allah dan sehakikat.
Orang-orang pada zaman Yesus, meragukan kuasa Yesus. Mereka meminta Yesus untuk memberikan tanda bahwa memang benar Yesus adalah yang berasal dari Allah. Yesus membuktikannya dengan semua karya dan mukjizatNya, namun karena kedengkian hati dan kesombongan, mereka tidak dapat sampai pada kesadaran akan kuasa Yesus itu sendiri. Di Zaman sekarang, kita juga kerap ragu akan kuasa Yesus dalam kehidupan kita sebagai orang beriman. Kita lebih percaya kepada manusia dari pada berserah kepada kuasa Allah. Contoh sederhana, bila mana terdapat persoalan kita kadang lari kepada orang-orang pintar atau dukun bukan kepada Tuhan lewat doa atau Perayaan Ekaristi. Penginjil Yohanes mengajak kita untuk lebih sadar akan kuasa dan ke-Allah-an Yesus, bahwa Yesus adalah yang datang dari Allah dan melakukan segala pekerjaan Allah di dunia. Pekerjaan yang akan menghantar manusia pada keselamatan dan sukacita akan kehidupan yang kekal.
Untuk itu marilah saudara-saudari yang terkasih, kita harus lebih sadar akan kuasa Yesus dan mengandalkannya. Kuasa yang akan menghantar kita pada keselamatan dan kehidupan yang kekal bersama dengan Allah.
Fr. Alfius Davin Welerubun
“Barang siapa yang tidak menghormati Anak, Ia juga tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia” Yohanes 5:23
Marilah Berdoa:
Allah Sumber kehidupan, ajarilah kami agar bisa menjadi anak-anak yang taat kepada kuasaMu. Amin