Hari biasa (H)
Hos. 10:1-3, 7-8, 12; Mzm. 105:2-3, 4-5, 6-7; Mat. 10:1-7.
Konteks dari bacaan hari ini menggambarkan bahwa pemberitaan kerajaan itu harus disertai dengan pernyataan kuasa Allah terhadap kekuatan dosa, penyakit, dan iblis. Artinya bahwa Kerajaan Surga dan kuasanya-Nya itu “dekat” untuk mendatangkan keselamatan, kasih karunia, dan kesembuhan bagi umat Allah. Apabila Kerajaan Allah telah dinyatakan di antara umat Allah, maka mereka harus meninggalkan hal duniawi dan segala sesuatu yang tidak menyenangkan hati Tuhan.
Melalui bacaan Injil hari ini, Yesus menyadari bahwa jumlah orang yang mengikuti-Nya semakin banyak, bahkan banyak yang mendengar ajaran-Nya. Jenis orang yang menantikan pelayanan dan pengajaran bervariasi. Ada orang yang datang kepada Yesus untuk mendengarkan sabda-Nya, ada orang yang mencari Yesus untuk kesembuhan dari berbagai penyakit atau melepaskan diri dari kuasa roh jahat. Namun ada juga yang datang kepada Yesus hanya ingin mencobai seperti yang dilakukan oleh orang Farisi, dengan membandingkan hukum Taurat dan ajaran Yesus sendiri. Yesus menyadari itu semua dan di mata-Nya orang-orang ini ibarat domba-domba yang terlantar tanpa gembala. Karena tuntutan dan situasi pelayanan, maka Yesus memilih dua belas orang sebagai murid-Nya yang mampu meneruskan karya-karya-Nya.
Ketika Yesus memilih kedua belas murid-Nya, mereka datang kepada-Nya dan membangun sebuah relasi keakraban. Relasi itu terbentuk karena kepekaan hati para rasul untuk mendengar pengajaran-Nya. Setelah Yesus memilih kedua belas murid-Nya, maka Ia memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan.
Dengan adanya kuasa yang mereka terima dari Yesus, mereka serentak menjadi utusan dan siap diutus. Dalam perutusan tersebut, Yesus berpesan kepada mereka, “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel…, pergi dan beritakanlah bahwa Kerajaan Surga sudah dekat”.
Jadi intisari tugas perutusan ialah mengajak setiap orang untuk datang kepada Yesus supaya mengalami hidup baru dalam kebenaran Tuhan yang akan membawa kepada kehidupan kekal. Tugas pelayanan lebih terarah kepada perbuatan kasih: menolong sesama secara nyata yang dilandasi belas kasih. Ukuran keberhasilan tugas pelayanan adalah pengorbanan diri dan mau menyangkal diri demi kepentingan orang lain.
(Fr. Bonefasius Sola)
“Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.” (Mzm 5:3)
Marilah berdoa:
Ya Bapa, bukalah hati kami untuk selalu menanggapi panggilan-Mu dalam diri Kristus, Tuhan kami. Amin.