“Salib Tanda Kemenangan” : Renungan, Minggu 14 Maret 2021

0
3145

Hari Minggu Prapaskah IV (U)

2Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ef.2:4-10; Yoh. 3:14-21.

Hari Minggu Prapaskah IV dikenal dengan Minggu Sukacita atau Laetare. Maka pada hari ini kita diajak untuk bersukacita. Kita bersukacita karena terang dan keselamatan dari Tuhan semakin dekat pada kita. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus tidak takut memberi diri-Nya sebagai kurban tebusan bagi banyak orang. Dia adalah Putra Manusia yang ditinggikan di salib agar siapa saja yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memiliki hidup abadi. Dialah Tuhan dan Penyelamat kita. Kita bersukacita dalam Tuhan karena kita percaya bahwa Ia juga menyelamatkan kita.

Allah hendak menunjukkan bahwa Allah begitu mengasihi manusia dan mau menyelamatkannya. Di sinilah letak sukacita itu terpancar yakni bahwa karena kasih-Nya yang tanpa batas Allah senantiasa mau menyelamatkan manusia. Kasih Allah ini terbukti lewat salib. Karena Yesus begitu mencintai manusia maka Ia pun rela bersengsara dan wafat di kayu salib, Salib, di mana Yesus ditinggikan, menjadi tanda kemenangan-Nya.

Dengannya Yesus hadir sebagai Terang bagi dunia. Ia membawa terang itu agar setiap orang diselamatkan. Yesus hadir untuk membawa terang dalam kegelapan. Akan tetapi, tak jarang manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang. Hal itu nampak dari perbuatan-perbuatan manusia yang jahat dan berdosa. Maka, hari ini kita diajak untuk menyingkirkan perbuatan dosa dan mulai membarui diri. Sebab hanya orang benar yang bisa datang kepada terang dan merasakan sukacita abadi.

Pada Hari Minggu Prapaskah IV ini marilah kita bergembira dan bersukacita. Kita disadarkan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari Allah Bapa selain menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk kehidupan kita. Kasih itu mencapai puncaknya pada salib. Karena salib adalah tanda kemenangan Kristus atas maut dan dosa. Kita semua percaya akan hal itu, tetapi apakah kita sungguh-sungguh percaya?

Masa Prapaskah ini menyadarkan kita untuk kembali mengagungkan misteri kasih Allah yang besar itu dan mendorong kita untuk memohon dengan tekun kepada Tuhan agar kita semua dapat mengerti dan memahami dengan baik akan misteri kasih Allah yang sungguh nyata dalam kehidupan kita setiap hari.

(Fr. Dedianus Pati)

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16).

Marilah berdoa :

Ya Tuhan, semoga kami dapat memahami misteri salib-Mu sebagai bentuk nyata kasih-Mu. Amin.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini