Pesta S. Bartolomeus, Ras (M)
Why. 21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Yoh. 1:45-51.
Ketika seseorang terpesona dengan sesuatu, ia akan berusaha untuk semakin dekat, mengalami, merasakan dan memilikinya. Dunia dewasa ini, menawarkan pesona kenikmatan duniawi yang membuat banyak orang terpesona dan tenggelam dalam jurang kenikmatan duniawi. Kadang umat beriman juga mudah terjebak dalam pesona kenikmatan duniawi dan mengabaikan imannya. Melawan pesona kenikmatan duniawi dan menjadi pribadi yang sejati di hadirat Tuhan, orang harus terpesona pada Persona Yesus. Mengapa harus terpesona pada Yesus? Dan bagaimana menjadi pribadi yang sejati di hadirat Allah?
Hari ini Gereja merayakan Pesta St. Bartolomeus, Rasul. Perjumpaan Bartolomeus atau dalam Injil hari ini disapa Natanael (diberi oleh Allah) dengan Yesus, menjadi pengalaman yang luar biasa bagi Natanael. Natanael terpesona oleh pribadi-Nya tatkala bertemu dengan Dia. Mengapa? Injil Yohanes mengungkapkan identitas Yesus sebagai Allah dengan penggunaan kata “Logos” atau Sabda, Sabda itu adalah Allah dan bersama Allah (Yoh. 1:1). Yesus membawa di dalam diri-Nya, identitas Ilahi dan otoritas Ilahi yang berasal dari Allah Bapa. Allah berkenan pada Yesus Putera-Nya sehingga semua kekuasaan, hikmat dan kebijaksanaan ada pada-Nya.
Kristus adalah awal dan tujuan hidup umat manusia. Yesus sungguh mengenal Natanael secara pribadi. Inilah bentuk otoritas Ilahi yang ditampilkan Yesus meski hanya sekali melihat Natanael di bawah pohon ara, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”. Natanael terpesona pada persona Yesus dan menjadi percaya. Ungkapan Natanael dalam Injil “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” adalah fakta betapa terpesonanya ia pada Yesus sebagai anak Allah. Natanael cepat percaya kepada Yesus karena kejujuran, keterbukaan dan kesejatiannya. Tidak ada kepalsuan dalam dirinya. Terpesona pada persona Yesus, ia menjadi percaya, selalu dekat dengan Yesus, mengalami hidup bersama Yesus, merasakan banyak hal saat bersama Yesus dan memiliki Yesus dalam hatinya sampai ia mati menjadi seorang martir Kristus.
Kita semua dipanggil oleh Allah untuk terpesona pada persona Yesus, sebagai awal dan tujuan hidup kita. Tidak ada yang dapat kita sembunyikan dari pada-Nya. Untuk itu kita harus belajar dari Natanael untuk tampil sebagai pribadi yang sejati dengan tidak ada kepalsuan dalam diri. Kita harus semakin dekat, mengalami, merasakan dan memiliki Yesus dalam setiap langkah hidup ini.
(Fr. Damianus Daga)
“Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh. 1:47).
Marilah Berdoa:
Tuhan Yesus, jadikanlah aku layak di hadapan Allah. Amin