Hari Biasa (H)
Kel. 3:13-20; Mzm. 105:1,5,8-9,24-25,26-27; Mat. 11:28-30
Adalah luar biasa jika hidup selalu dihubungkan dengan Yesus. Ada ungkapan yang lazim dikenal yakni “Tak ada beban yang terlampau berat apabila itu diberikan dengan cinta dan dipikul dengan cinta”. Ungkapan ini mau menggambarkan bahwa ketika kita memikul beban kehidupan bersama Yesus, Ia juga memikul beban dan berjalan bersama setiap orang serta memberikan kekuatan kepada mereka dalam jalan cinta kasih.
Injil hari ini berbicara tentang Ajakan Juruselamat. Yesus sendiri mengajak: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku.” Dengan demikian Yesus mengundang setiap orang untuk memikul kuk bersama-Nya, untuk mempersatukan kehidupan setiap umat manusia dengan kehidupan-Nya, kehendak dan hati manusia dengan kehendak dan hati Yesus sendiri. Memikul kuk bersama-Nya berarti juga berada dalam ketaatan, kepercayaan dan pada sebuah relasi cinta yang utuh. Dengan begitu Ia sendiri bersabda: “Jiwamu akan mendapatkan ketenangan”.
Ketenangan jiwa merupakan hasil paling mendalam yang Tuhan Yesus berikan. Sebab Ia sendiri membebaskan setiap orang dari beban kesalahan dan dari tekanan dosa. Ketenangan dapat berarti damai, kegembiraan dan keadilan. Ketenangan juga bukan hanya berarti sama sekali tidak memiliki beban kehidupan, melainkan menaruh dan menyerahkan beban itu tidak hanya kepada diri sendiri tapi bersama sahabat dan Tuhan yaitu Kristus. Sebab Tuhan juga telah menghendaki semua orang memperoleh kehidupan abadi dalam kerajaan-Nya.
Semua orang sejatinya tak perlu putus asa, bersungut-sungut apalagi menyerah menjalani kehidupan dalam memikul kuk masing-masing. Datanglah kepada Tuhan dan belajarlah kelemahlembutan dari-Nya. Pandanglah kemuliaan dan kemenangan yang Ia anugerahkan. Setiap orang harus berjuang dan berpasrah pada jalan, kehendak dan segala rencana-Nya dalam sebuah kepercayaan akan cinta Allah yang sangat besar dan tak pernah berkesudahan. Sebab kuk yang dipasang oleh Yesus itu enak dan beban-Nya pun ringan. Ajakan Kristus menjadi sebuah tawaran dan kesempatan untuk memilih berjalan bersama dengan-Nya yang adalah guru dan Tuhan, atau berjalan hanya dengan kekuatan manusiawi.
(Fr. Marcelino William Jansen)
“Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Mat. 11:29-30)
Marilah Berdoa:
Ya Tuhan, berikanlah kekuatan kepadaku untuk memikul kuk yang Kau pasang. Amin