Hari Biasa (H)
Am. 2:6-10,13-16; Mzm. 50:16bc-17,18-19,20-21,2223; Mat. 8:18-22.
Dalam kesibukan kerja, kesibukan beraktifitas dan kesibukan apapun yang kita lakukan sehari-hari, terkadang kita lupa akan makna hidup. Pernahkah dalam kesibukan, kita bertanya dalam hati, untuk apakah saya hidup? Apa tujuan saya hidup? Hanya sebagian kecil dari kita yang sadar akan hal ini dan tahu akan arah tujuan hidupnya. Sehingga hanya sedikit orang juga di dunia ini yang menjalani hidupnya dengan baik dan bahagia walaupun dipenuhi dengan berbagai macam kesibukan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus kembali menyadarkan kita akan makna hidup. Yesus menjawab pertanyaan mengapa manusia harus hidup. Kita sebagai manusia pada dasarnya hidup untuk tujuan tertentu, bahkan makhluk lainya diciptakan Tuhan dengan tujuan tertentu. Tujuan hidup itulah yang menjadi dasar panggilan kita.
Sebagai manusia kita hidup karena makna tertentu. Karena hidup memiliki makna, maka kita dipanggil untuk mewujutkan makna tersebut lewat tujuan hidup. Karena itu kita dipanggil Tuhan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama dari hidup manusia adalah untuk mengikuti Tuhan demi kehidupan kekal. Kehidupan kekal adalah dambaan setiap umat beriman. Mengikuti panggilan Yesus berarti berani bersedia berjalan dan menanggung konsekwensi hidup ini.
Lewat bacaan Injil, Tuhan mengingatkan kita akan panggilan kita. Kita kembali disadarkan akan makna dan panggilan hidup. Kita dipanggil untuk mengikuti Tuhan berarti siap meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Tuhan. Bersedia hidup miskin dan menderita di hadapan Allah. Meletakkan Tuhan di dalam hati dan menjadikan Tuhan sebagai satu satunya sumber kuasa yang dapat melindungi kita.
Apakah imbalannya untuk kita? Semuanya sudah tercatat dalam kitab Amsal 2:6-10,13-16. Imbalannya ialah kita akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan. Akan memperoleh pertolongan dalam hidup, mengerti akan kebenaran, keadilan dan kejujuran. Akan memperoleh hikmat dalam hati dan terhindar dari jalan yang jahat. Semua itu adalah imbalan yang akan diterima jika mengikuti Tuhan.
Makna kehidupan yang utama ialah hidup sebagai pengikut Kristus dan mengikuti semua yang Kristus ajarkan bagi kita. Dengan demikian kita menjadikan hidup lebih bermakna dan dapat memperoleh kebahagian kekal kelak bersama Tuhan di surga. Masihkan kita meragukan hidup kita? Atau berpikir bahwa hidup ini tidak ada artinya? Mulailah membangun kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup maka kita akan mengecap kebahagiaan di dunia ini dan kelak di surga.
(Fr. Bernardus Fanghoi).
“Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi” (Mat. 8:19).
Tuhan, tumbuhkanlah kesadaran akan panggilanku dan jadikanlah hidupku bermakna. Amin.