“Surga Dan Dunia”: Renungan, Jumat 22 Juni 2018

0
3045

Hari Biasa (H)

2Raj. 11:1-4,9-18,20; Mzm. 132:11,12,13-14,17-18; Mat. 6:19-23.

Khotbah Yesus di bukit yang terkenal salah satunya berbicara tentang nasehat  mengumpulkan harta. Apa itu harta? Menurut kamus bahasa Indonesia, harta adalah kumpulan benda-benda yang ada di bumi/dunia, yang bernilai ekonomis. Harta di bumi bisa dimiliki oleh setiap orang bila terjadi pertukaran jual-beli yang dimeteraikan secara hukum dan menjadi sah kepunyaan seseorang.

Dalam khotbah-Nya Yesus melarang mengumpulkan harta duniawi. Ia mengingatkan bahwa ngengat dan karat akan merusak harta itu serta ada pencuri yang bisa mencurinya. ”Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya” (Mat. 6:19).

Yesus menghendaki kita untuk mengumpulkan harta di sorga karena tidak akan ada ngengat dan karat yang dapat merusaknya dan tidak akan ada pencuri yang akan mengambilnya. Persoalannya, mengapa manusia lebih suka mengumpulkan harta duniawi daripada mengumpulkan harta sorgawi?

Prinsip dunia dalam hal mencari harta lebih menekankan pada hasil (result). Barangsiapa menghasilkan banyak harta akan mendapatkan reward atau penghargaan berupa pujian, kuasa, jabatan, dll, selain tentunya harta.

Sayangnya, untuk mencapai keberhasilan, kecenderungan mengabaikan nilai moral dan spiritual sangat kentara. Intimidasi, fitnah, korupsi, konspirasi jahat dan penindasan dapat dilakukan. Bahkan pembunuhan fisik maupun psikis orang yang dianggap menghalangi jalan, akan dihalalkan.

Adapun, orang akan menjauhkan diri dari Tuhan, di mana iman kepercayaannya tergores oleh kepercayaan diri yang berlebihan. Hal ini menyebabkan keberhasilan yang dicapainya akan diklaim sebagai hasil jerih payahnya sendiri. Tuhan pun tak diakui sebagai sumber kemampuan, yang menyebabkan ia menggapai hasil tersebut.

Mengumpulkan harta di sorga jauh lebih sulit dibandingkan mengumpulkan harta di dunia. Bila kita tidak mengandalkan Tuhan, harta sorgawi akan sulit kita peroleh. Harta dan kekayaan bukanlah suatu hal yang buruk. Harta dan kekayaan menjadi baik atau buruk tergantung dari diri kita, bagaimana kita menggunakan harta dan kekayaan tersebut.

Hal mengumpulkan harta surgawi memang sangat sulit, akan tetapi itu akan menjadi mudah ketika kita mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh Yesus. Yesus mengajak kita untuk bijaksana dalam menggunakan harta. Lewat harta dan kekayaan juga kita dapat memberikan keselamatan bagi orang lain, misalnya dengan berbagi dan beramal. Hal konkret seperti ini dapat membantu kita untuk menolong sesama, sekaligus menabung harta sorgawi untuk diri kita sendiri.

(Fr. Pascalis Kateluang)

“Kumpulkanlah bagimu harta di sorga” (Mat. 6:20a).

Marilah berdoa:

Tuhan, semoga aku mengumpulkan harta sorgawi demi keselamatanku. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini