“Aku Akan Sembuh”: Renungan, Minggu, 1 Juli 2018

0
4532

Hari Minggu Biasa XIII (H)

Keb. 1:13-15; 2:23-24; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; 2Kor. 8:7,9,13-15; Mrk. 5:21-43 (Mrk. 5:2124,35-43).

Penyakit dan kematian merupakan ancaman bagi hidup manusia dari zaman dahulu sampai zaman now. Keduanya adalah ancaman dan musuh yang tidak mengenal kompromi. Manusia zaman now, dengan capaian dan tampilannya yang super hebat, belum mampu menaklukkannya. Rumah sakit, dan ibadat serta misa penyembuhan bahkan tempat para dukun tetap dipadati orang sakit.

Penyakit dan kematian terus mengancam hidup manusia, bahkan membuat manusia menghabiskan seluruh harta miliknya dan harus meminjam dan berhutang. Walaupun manusia terus melawan, namun penyakit dan maut melumpuhkan semua usahanya. Penyakit dapat mengerogoti siapa saja dan membuatnya bertekuk lutut serta tergetak tanpa daya sampai maut menghabisinya. Siapa dapat menolong?

Hari ini manusia dipanggil untuk beriman bersama Pemazmur, “Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.” Tuhan ternyata tidak hanya tinggal di surga tinggi sebagai Allah Maha Besar dan Kuasa. Tetapi Ia juga berjalan bersama manusia sebagai Allah beserta manusia. Ia menjadi Allah yang dapat disentuh oleh tangan manusia. Sebagai manusia, Ia hadir dan menyembuhkan serta menghidupkan mereka yang percaya.

Tuhan bersedia menjadi miskin agar manusia mengenal kebesaran kasih karunia-Nya. Ia hadir untuk semua manusia, pria maupun wanita, tua maupun muda, termasuk  anak-anak. Ia telah menjadi miskin supaya manusia menjadi kaya. Ia mengulurkan tanganNya supaya manusia sembuh. Sebagai manusia, Allah rela mati agar manusia dapat hidup bersama Allah.

Kitab Kebijaksanaan mengingatkan bahwa karena iri dan dengki setan, penyakit dan maut telah masuk ke dunia. Maka di tengah teror dan ancaman penyakit pembawa maut, manusia diminta agar tetap percaya bahwa Tuhan menciptakannya bukan untuk menjadi sakit dan mati. Allah memanggil manusia untuk hidup dalam iman dan kesucian agar menjadi gambar hakekat diri-Nya dan menemukan keselamatan. Manusia perlu hidup dari kasih dan kebijaksanaan Allah agar bebas dari kejahatan dan terlepas dari cengkeraman penyakit dan belenggu maut.

“Asal kujamah jubahNya, Aku akan sembuh.” Kuasa Iman menangkal penyakit dan mengalahkan maut. Kita harus berani datang menyentuh dan bersujud pada Yesus serta percaya pada-Nya agar kuasa-Nya bekerja dalam diri kita.  Mereka yang berani percaya akan terlepas dari kuasa dosa dan dapat menjadi pelaku kasih Allah. Hari ini kita dipanggil untuk percaya agar dapat diutus menjadi tangan kasih Tuhan yang menyembuhkan dan menghidupkan sesama.

(Pst. Julius Salettia, Pr)

“Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh” (Mrk. 5:28).

Tuhan, sembuhkanlah kami dari penyakit yang menggerogoti hidup kami. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini