“MENGAPA PERCAYA?”: Renungan, Sabtu  21 Oktober 2023

0
812

Hari Biasa (H)

Rm. 4:13, 16-18; Mzm. 105:6-7, 8-9, 42-43; Luk. 12:8-12

Saudara yang terkasih, seringkali kita membuat tanda salib saat mengawali dan mengakhiri sebuah aktivitas. Kita percaya bahwa dengannya Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus akan menyertai kita dalam berbagai aktivitas yang kita buat. Tanda salib juga  diyakini sebagai tanda kemenangan Kristus. Yesus yang adalah Allah rela menjadi manusia demi menebus dosa-dosa manusia lewat sengsara dan wafatNya di kayu salib. Oleh karena itu tak heran jika kita seringkali menjumpai para atlet membuat tanda salib saat sebelum memulai atau mengakhiri sebuah pertandingan. Namun apakah kita sendiri sungguh-sungguh mengimani Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang selalu kita ucapkan saat membuat tanda salib?

Dalam bacaan injil hari ini Yesus mengingatkan kita agar tidak ragu dan khawatir akan iman kepercayaan kita. Yesus  berkata “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.” Yesus menghendaki agar kita memiliki iman yang teguh kepadaNya. Di manapun kita berada, kapanpun, dan dalam situasi apapun kita tidak takut dan gentar untuk mengakui bahwa kita adalah pengikutNya. Pengakuan itu pertama-tama tidak untuk kemuliaan Allah atau bahkan tidak menambah atau mengurangi sesuatu apapun dalam diri Yesus tetapi pertama-tama untuk keselamatan kita sendiri.

Namun lebih dari pada itu Yesus berkata “Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia diampuni, tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus ia tidak akan diampuni”. Mengapa demikian? Karena ketika kita tidak mempercayai Roh Kudus itu berarti bahwa kita menolak untuk menerima rencana keselamatan Allah yang telah Ia tawarkan kepada kita umatNya melalui Roh Kudus yang bekerja melalui kuasa salib Kristus. Sebelum Yesus naik ke surga Ia menjanjikan adanya Penolong dan Penghibur yang akan datang setelah Ia pergi. Penghibur itulah ialah Roh Kudus yang selalu ada bersama kita. Apabila kita tidak mempercayai Roh Kudus, itu berarti kita juga tidak percaya kepada Yesus dan juga kepada Bapa yang dari padaNya Roh itu berasal.

Yesus mengatakan demikian karena Roh Kuduslah yang selalu ada dan tinggal bersama-sama dengan kita. Dalam situasi sulitpun Roh Kudus akan membantu kita seperti yang Yesus sampaikan kepada para murid dalam akhir Injil yang kita dengarkan pada hari ini. Namun, semua ini dapat terjadi asalkan kita percaya kepadaNya. Kepercayaan itulah yang dibutuhkan Allah dari kita semua.

(Fr. Angky Savsavubun)

“Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni” (Lul. 12:10b).

Marilah berdoa:

Tuhan, bimbinglah kami dalam terang Roh Kudus untuk semakin mengimani Engkau. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini