Pw B. Dionisius dan Redemptus, BiarwMrtIndonesia (M).
Yes. 25:6-10a; Mzm.23:1-3b-4,5,6; Mat. 15:29-37
Setiap manusia tentu menginginkan kebahagiaan dalam menjalani kehidupannya sebab kebahagiaan pasti merupakan tujuan hidup dari manusia itu sendiri. Tapi, walaupun tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan, manusia juga tidak lepas dari penderitaan yang membuat manusia merasa sedih, gelisah, galau bahkan merana, yang terkadang membuat manusia putus asa untuk menjalani kehidupan ini. Namun, penderitaan tidak akan menguasai manusia apabila manusia menjadikan penderitaan sebagai roda penggerak yang memberi motivasi dalam kehidupan, dan yang terpenting ialah kepercayaan penuh akan kuasa Tuhan dalam hidup kita setiap hari. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya selalu berada dalam penderitaan. Seperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama dan bacaan Injil hari ini.
Pada bacaan pertama dikisahkan mengenai nubuat Yesaya tentang kerajaan dan keselamatan yang akan datang setelah Kristus datang kembali ke bumi. Dalam Kerajaan Allah segala kesedihan dan kesusahan akan musnah dan tidak akan pernah kembali lagi. Akan tetapi, orang yang memiliki Kerajaan Allah adalah mereka yang percaya dan mengandalkan Tuhan. Mereka yang percaya dan mengandalkan Tuhan akan memperoleh sukacita dalam kehidupannya.
Dalam bacaan Injil diperlihatkan bahwa sukacita selalu ada bagi orang-orang yang percaya dan mengandalkan Tuhan. Itu terjadi karena kasih yang sempurna berasal dari Allah itu sendiri. Ia peduli kepada mereka yang menderita dan lapar. Yesus tidak menelantarkan mereka yang datang kepada-Nya. Dia menyembuhkan mereka yang sakit dan mengenyangkan mereka yang lapar.
Kepedulian Yesus menggambarkan kasih yang sempurna kepada mereka yang selalu mencari-Nya dalam setiap langkah kehidupan. Yesus tidak akan membiarkan orang yang percaya dan mengikuti-Nya berada dalam kesedihan dan kesusahan. Dia akan selalu ada dalam setiap pergumulan hidup dan memberi ketenangan dan penghiburan.
Maka jika kita ingin memperoleh kasih yang sempurna dari Yesus, perbuatlah apa yang diajarkan oleh Yesus. Di mana Yesus menunjukkan kepada kita tentang belaskasih kepada sesama. Dia menginginkan kita untuk hidup saling peduli satu dengan yang lain. Dia mengajarkan bahwa dalam menjalani kehidupan jangan sampai kita dikuasai oleh keserakahan dan keegoisan. Melainkan selalu berusaha mengamalkan kasih terhadap sesama dan selalu menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Sebab orang yang menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan ialah yang nanti akan berada dalam Kerajaan Surga.
(Fr. Albertus Solang)
“Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu” (Mat. 15:32a).
Marilah berdoa:
Ya Tuhan, semoga aku selalu hidup dalam kasih-Mu. Amin











