“HARTA YANG SEJATI”: Renungan, Rabu 31 Juli 2024

0
594

Pw S. Ignatius dari Loyola, Imam (P)

Yer. 15:10,16-21; Mzm. 59:2-3.4-5a.10-11,17-18; Mat. 13:44-46

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menyampaikan dua perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Perumpamaan-perumpamaan ini menunjukkan kepada kita betapa berharganya Kerajaan Surga dan pentingnya mencari harta yang sejati, harta yang tidak akan pernah hilang. Pada saat yang sama, kita juga hari ini memperingati Santo Ignatius Loyola, yang hidupnya memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mencari dan menemukan harta rohani yang sebenarnya.

Yesus berkata, “Hal kerajaan Surga itu, seperti harta yang terpendam di ladang yang ditemukan orang, lalu dipendam lagi. Demikian pula kerajaan Surga seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah; setelah menemukan mutiara yang sangat berharga, ia menjual seluruh harta bendanya untuk membeli mutiara itu. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu”.

Yesus ingin menggambarkan Kerajaan Surga sebagai mutiara yang sangat berharga dan harta yang terpendam. Nilai tak ternilai dari Kerajaan Allah lebih besar daripada segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini. Harta dan mutiara ini adalah representasi dari nilai ini. Selama perjalanan rohaninya, Santo Ignatius menemukan bahwa kehidupan yang diserahkan sepenuhnya kepada Allah adalah harta yang paling berharga dalam hidupnya. Ia meninggalkan semua yang dia miliki untuk mengabdikan hidupnya kepada Tuhan dan sesama.

Dalam perumpamaan tersebut, baik orang yang menemukan harta terpendam dan pedagang yang menemukan mutiara, keduanya menjual segala sesuatu yang mereka miliki untuk memperoleh harta yang sangat berharga itu. Ini menggambarkan bahwa memperoleh Kerajaan Allah seringkali dan bahkan harus membutuhkan pengorbanan yang besar. Santo Ignatius menunjukkan kepada kita bahwa pengorbanan diri, meninggalkan kenyamanan dan ambisi duniawi, serta mengikuti panggilan Tuhan dengan sepenuh hati merupakan jalan menuju kebahagiaan sejati dan kehidupan kekal.

Dalam kehidupan ini, kita terkadang lebih tertarik untuk mengumpulkan harta duniawi dari pada harta surgawi. Apakah kita siap untuk meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita dari memperoleh Kerajaan Allah? Semoga melalui Bacaan Injil hari ini dan peringatan Santo Ignatius Loyola, kita juga diajak untuk mencari dan menemukan harta yang sejati dalam Kerajaan Allah, hidup dalam sukacita dan pengorbanan, serta melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati.

(Fr. Silvianus F. Bentalen)

 Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya

lalu membeli ladang itu” (Mat. 13:44b).

Marilah berdoa:

Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk tetap setia mengikuti jalanMu, agar kami boleh menjadi berkat bagi siapa saja. Amin

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini