“Apa yang Ditabur Itulah yang Dituai”: Renungan, Sabtu 18 September 2021

0
102 views

Hari Biasa (H)

1 Tim. 6:13-16; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 8:4-15

Kita yakin dan percaya bahwa apa yang kita perbuat kelak akan dikembalikan kepada kita entah itu perbuatan baik maupun perbuatan jahat, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Sebagai manusia kita mengharapkan bahwa segala perbuatan baik yang kita lakukan kelak orang lain akan lakukan untuk kita. Tidak ada seorang pun yang menginginkan kemalangan atas hidupnya, karena perbuatan-perbuatan jahat yang telah diperbuat. Manusia pada dasarnya menginginkan hal-hal baik terjadi dalam hidupnya. Kita berharap apa yang kita tanam selama hidup akan kita terima hasilnya sesuai dengan apa yang kita perbuat.

Bacaan-bacaan hari ini berbicara tentang bagaimana kita mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya. Bacaan pertama mengisahkan bagaimana manusia harus hidup sesuai dengan firman Tuhan supaya manusia memperoleh hidup kekal di hadapan Allah. Allah menjanjikan keselamatan bagi mereka yang taat dan mengikuti firman-Nya. Mereka yang menerima dan menaati firman akan menerima buah dari perbuatan mereka. Sedangkan mereka yang tidak melaksanakannya tidak akan menghasilkan buah melainkan layu dan mati. Mereka yang percaya kepada Allah walaupun tidak melihat-Nya kelak akan menghasilkan buah dari kepercayaan mereka kepada-Nya.

Injil berbicara mengenai perumpamaan tentang seorang penabur. Dia yang menerima firman Tuhan dan melaksanakannya akan bertumbuh dan menghasilkan buah yang berlimpah, dan dia yang menerima firman Tuhan dengan semangat yang membara tetapi tidak melaksanakannya firman itu tumbuh namun kemudian mati karena diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan godaan duniawi. Firman yang tidak berakar dengan kuat akan tumbuh namun tidak kuat menghadapi tantangan duniawi dan layu sampai mati.

Manusia pada dasarnya adalah makluk yang sangat mudah jatuh dalam dosa. Dosa membuat manusia terlihat jelek dimata Tuhan dan dosa adalah kelemahan terbesar manusia. Yesus menceritakan perumpamaan ini bagi para murid dengan tujuan agar mereka dapat memahami maksud yang hendak Yesus sampaikan kepada mereka. Yesus mau agar selama hidup manusia selalu melakukan perbuatan baik agar mereka terhindar dari dosa.

Dengan berbuat baik kita melaksanakan firman Tuhan dalam diri kita. Selain itu, kita juga menghidupi sukacita dalam diri kita bersama Kristus. Berbuat baiklah kepada sesama sehingga kita menjadi teladan bagi orang lain agar kelak orang lain juga melakukan perbuatan yang sama seperti apa yang kita lakukan.

(Fr Wensislaus Nowinrian)

“Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (Luk. 8:8b).

Marilah berdoa:

Tuhan, jadikan aku sebagai pendengar dan pelaksana sabda Mu. Amin.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here