“Menyembuhkan dan Mengampuni”: Renungan, Kamis 2 Juli 2020

0
1597

Hari Biasa (H).

Am. 7:10-17; Mzm. 19:8,9,10,11; Mat. 9:1-8 

Saudara-saudari terkasih, hari ini penginjil Matius mengisahkan kegiatan-kegiatan pelayanan Yesus. Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Ia berkeliling dan berbuat baik melalui pengajaran, pewartaan Sabda dan karya-karya berupa mukjizat-mukjizat. Ketika tiba di Kapernaum, beberapa orang membawa kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Yesus memandang orang itu, melihat imannya dan berkata: “Percayalah, anakKu, dosamu sudah diampuni!” Kata-kata Yesus ini mengundang reaksi dari beberapa ahli Taurat. Beberapa ahli Taurat mulai berpikiran jahat untuk melawan Yesus. Mereka berpikir bahwa Yesus sedang menghujat Allah.  Reaksi balik dari Yesus adalah menegur para ahli Taurat dengan berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”. Dan Yesus menyembuhkan si lumpuh di hadapan banyak orang. Dan sebagian besar dari mereka yang hadir saat itu merasa takjub dan akhirnya memuliakan Allah.

Kisah orang lumpuh di dalam bacaan Injil hari ini memang menarik perhatian kita semua. Banyak kali kita bertemu dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik di sekitar kita. Dan seringkali reaksi kita adalah menertawakan mereka karena keterbasan itu. Hal ini menandakan bahwa dalam diri kita belum ada perasaan simpatik dengan penderitaan dan keterbatasan orang lain. Sikap ini membuat kita memiliki kekurangan atau keterbatasan secara rohani. Mereka boleh saja memiliki keterbatasan fisik, namun belum tentu mereka kurang atau cacat secara rohani. Sebagai manusia kita perlu untuk saling membantu dan saling meneguhkan. Kita yang secara fisik baik namun lumpuh secara rohani juga membutuhkan sesama untuk memberikan kesadaran baru, supaya dapat berempati dengan sesama. Hari ini Yesus tidak hanya menyembuhkan seorang yang sakit lumpuh, tetapi Ia juga menyembuhkan kita semua. Ia melihat iman kita, Ia mengampuni dan menyembuhkan kita semua dari keterbatasan-keterbatasan itu.

Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita memohon bantuan Tuhan agar hati dan pikiran kita dapat tergerak untuk membantu orang lain yang berkekurangan. Bukan hanya itu, kita juga harus memohon bantuan Tuhan untuk menyembuhkan kita dari situasi kedosaan dan juga memohon kemampuan dan kekuatan untuk memiliki sikap saling memaafkan satu dengan yang lain agar dalam pikiran dan hati kita ada rasa nyaman dan damai.

 (Fr. Aldo Adelbert Oping)

Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni” (Mat. 9:2).

Marilah berdoa:

Tuhan, terima kasih atas pengampunan yang Engkau selalu berikan kepada kami. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini