“Melayani Sambil Mendengar”: Renungan, Selasa 8 Oktober 2019

0
2899

Hari Biasa (H)

Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42

Saudara-saudari terkasih, sebagai tuan rumah yang baik, orang tentu ingin memberikan pelayanan yang baik bagi tamu yang berkunjung ke rumahnya. Orang akan sibuk mempersiapkan segala sesuatu demi kenyamanan dan kepuasan tamunya. Dengan memberikan pelayanan yang baik, tentu dia akan dipandang sebagai tuan rumah yang baik pula.

Injil hari ini bercerita tentang perjalanan Yesus dan para murid-Nya ke Yerusalem. Mereka  kemudian singgah di rumah Marta dan Maria, saudara Lazarus. Marta sebagai tuan rumah tentu saja sibuk untuk memberikan pelayanan kepada Yesus dan para murid-Nya. Sementara sibuk melayani, Maria saudara Marta, duduk dekat kaki Yesus dan mulai mendengarkan pengajaran dari Yesus.

Ternyata hal yang dilakukan oleh Maria membuat Marta mulai bersungut-sungut.  Akhirnya, Marta mendekati Yesus dan meminta supaya Yesus menyuruh Maria untuk membantunya. Akan tetapi, jawaban yang diberikan oleh Yesus tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Marta. Yesus berkata: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”.

Dalam kehidupan kita, hal  memberikan pelayanan adalah suatu tindakan yang baik dan terpuji, seperti halnya apa yang telah dilakukan oleh Marta. Akan tetapi, Yesus hendak mengajak semua orang untuk tidak selalu mementingkan hal-hal duniawi. Ia ingin supaya orang juga mau duduk dengan tenang dan mendengarkan firman Tuhan serta merenungkannya. Sabda Tuhan adalah pelita bagi kehidupan semua manusia yang percaya kepada-Nya.

Saudara-saudari terkasih, kita kerap kali sama seperti Marta yang sibuk dengan pekerjaan sampai lupa menyempatkan waktu untuk mendengarkan firman Tuhan. Bahkan kita mau melayani tetapi kemudian kita bersungut-sungut. Hari ini kita belajar dari tindakan Maria, yang mau mendengarkan firman yang disampaikan oleh Yesus. Bacaan pertama juga hendak mengingatkan kita bahwa, tindakan mendengar merupakan cara yang terbaik untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan. Dan itu sudah dibuktikan oleh orang-orang Niniwe yang bertobat setelah mendengarkan pemberitaan dari nabi Yunus.

(Fr. Bryan Resubun)

“Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya” (Luk. 10:39)

Marilah berdoa:

Ya Tuhan Yesus, mampukanlah hamba-Mu untuk dapat mendengarkan sabda-Mu sebagai pegangan dalam menjalani seluruh aktivitas dan pelayanan hamba-Mu ini. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here